Menikmati Langit Rasa Es Krim Pelangi dari Timur Pulau Jawa
Jawa Timur kembali menjadi destinasi tujuan perjalanan saya. Perjalanan ini bertujuan untuk menghabiskan jatah cuti akhir tahun 2019. Cuti pertama yang saya ambil setelah 4 bulan resmi menjadi seorang karyawan. Karena kini sudah terikat sehingga tidak bisa sebebas biasanya untuk jalan, cuti liburan menjadi momen yang harus dimanfaatkan secara maksimal. Selain menjadi liburan penutup akhir tahun 2019, perjalan ini sekaligus menjadi “self-reward” dari pekerjaan pertama saya.
Perjalanan saya mulai dari Bandung menuju Malang menggunakan jalur darat via kereta api. (Berkereta dari Bandung ke Malang dengan harga bersahabat bisa buka disini yaa!). Setelah sehari semalam di dalam kereta akhirnya saya sampai juga di stasiun Malang.
Wilayah Malang terbagi menjadi dua sistem pemerintahan daerah, yaitu kota dan kabupaten. Kesempatan kali ini saya akan menyusuri bagian Timur kabupaten Malang. Seperti judul di atas, perjalanan kali ini saya akan menikmati langit Timur Malang rasa es krim pelangi! Seperti apa yaa kira-kira?
Perjalanan menuju Timur kabupaten Malang saya susuri dengan seorang teman yang lama tinggal di Malang, kami berkendara dengan kendaraan beroda dua berwarna hitam yang melesat membelah kota Malang menuju perbatasan. Kami berdua berangkat pada pukul 00.00 WIB bermodalkan niat juga jaket tebal. Disela perjalanan terlihat beberapa pengendara menuju ke arah yang sama dengan tujuan kami, memang pada musim liburan kawasan ini cukup ramai dengan para wisatawan.
Setelah dua setengah jam perjalanan menembus sepinya jalanan kota hingga gelapnya jalur hutan, akhirnya kami sampai di pos tiket masuk kawasan wisata, dan ini lah tujuan perjalanan saya kali ini…
Bromo! Salah satu destinasi wisata populer di Jawa Timur. Bukan hanya dinikmati oleh wisatawan lokal, namun ketenarannya sudah diakui oleh wisatawan manca negara. Dari sini kita akan menikmati matahari terbit dari pegunungan timur pulau jawa.
Tiket masuk dikenakan biaya Rp 30.000/orang (saya lupa ada biaya lainnya seperti dibagian kiri gambar). Total biaya yang dikeluarkan kurang dari Rp 100.000 untuk dua orang beserta satu buah kendaraan roda dua.
Dari sini pengguna kendaraan pribadi roda empat berganti dengan kendaraan khusus wisata pegunungan yaitu mobil Jeep. Di sekitar pos ini berjejer mobil Jeep sewaan yang siap mengantar para wisatawan menuju ke puncak. Untuk para pengendara motor, kami tetap bisa mengendarai motor kami sampai ke pucak atas.
Puncak yang menjadi incaran kami yaitu Puncak Penanjakan. Puncak ini merupakan puncak paling tinggi untuk bisa menikmati matahari terbit dan melihat komplek pegunungan Bromo. Dari pos tiket menuju Puncak Penanjakan memakan waktu kurang lebih 1–1.5 jam perjalanan.
Disela perjalanan menuju Puncak Penanjakan kami memutuskan untuk menghangatkan diri dengan menikmati semangkok Bakso Malang yang dijajakan oleh para pedagang pinggir jalan. Kurang dari 5 menit kuah panas yang disajikan, sekejap berubah menjadi dingin seperti suhu disekitar. Setelah beberapa Jeep melintas dan jalanan mulai padat, kami memutuskan melanjutkan perjalanan.
Karena kami datang di akhir pekan, jalanan menuju puncak cukup padat merayap, jalanan dipenuhi oleh Jeep berwarna-warni yang memenuhi setiap bahu jalan. Beruntungnya kami para pengguna motor lebih mudah untuk menyelap-nyelip sehingga bisa sampai diatas Puncak Penanjakan.
Begitu sampai di parkiran, sudah banyak sekali orang-orang berkumpul di titik Puncak Penanjakan. Tubuh kami cukup berdesakkan dengan wisatawan lainnya namun masih bisa untuk menikmati suasana disana.
Dan, akhirnya kami tiba disaat yang tepat.
Langit hitam pekat perlahan luntur bergantian dengan warna jingga semburat.
Matahari muncul perlahan, bersamaan dengan uap nafas panas dari setiap mulut yang berdecak kekaguman.
Bulan sabit pun pamit, kini saatnya matahari untuk terbit.
Dan, dalam sepersekian menit…
Selamat menikmati langit rasa es krim pelangi dari Timur Pulau Jawa!
Benar-benar luar biasa! Menyaksikan perubahan langit dari gelap menjadi penuh warna. Matahari memantulkan cahaya dari gunung-gunung yang berdiri dengan kokohnya. Sungguh perasaan saya begitu bahagia. Perjalanan panjang di malam hari yang menggigil ditebus dengan pemandangan indah dan ciamik dari atas puncak ini.
Betapa indahnya negeri ini!
Setelah puas menikmati pemandangan, tak lupa saya mengabadikan momen untuk mengembalikan ingatan. Lalu akhirnya kami kembali melanjutkan perjalanan.
Kini saatnya turun mendekat, menghampiri pemandangan indah dibawah sana, kita menuju ke Pasir Berbisik!
Menghampiri komplek Gunung Bromo, berkeliling dan mendaki disekitarnya!
Cerita selengkapnya, tunggu postingan saya selanjutnya yaa!
Salam #MitaMenulis
@agritravelture